Pages

Subscribe:

Blogger templates

Senin, 09 Maret 2009

Pemanasan Global

Siapa sih yang tidak kenal dengan kata ini sekarang?

Dari skema gambar diatas sudah jelas kalau pemanasan global adalah meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut dan daratan Bumi karena sinar matahari yang masuk ke bumi tidak dapat dipantulkan secara sempurna akibat aktifitas manusia dalam menghasilkan gas rumah kaca. Aktivitas manusia yang dimaksud adalah pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam, yang melepas karbondioksida dan gas-gas lainnya ke atmosfer. Ketika atmosfer semakin kaya akan gas-gas rumah kaca ini, ia semakin menjadi insulator yang menahan lebih banyak panas dari Matahari yang dipancarkan ke Bumi.

Jadi sih intinya Bumi kita tuh memanas karena sinar matahari yang sudah masuk ke bumi kita tidak bisa keluar lagi karena gas-gas rumah kaca tadi membentuk lapisan di atmosfer yang memantulkan sinar matahari tadi,

Sedikit neh w mau ngasih tau tentang perubahan besar yang kita alami saat nii,
planet bumi yang kita tempati seluruhnya di selimuti oleh atmosfer. atmosfer bumi terdiri dari berbagai lapisan,yaitu berturut-turut dari lapisan bawah ke atas adalah troposfer,stratosfer,mesosfer dan termosfer.

Setiap kali menghirup udara,kita di ingatkan bahwa tidak dapat hidup tanpa udara.
ribuan tahun lalu atmosfer mampu membersihkan udara secara alami.kompisisi lapisan udara tersebut sejak ribuan tahun lalu tidak mengalami perubahan yang berarti, walaupun bencana alam seperti kebakaran hutan ,erosi,serta pembakaran kayu dan batu bara telah mencemar udara. Namun pencemaran tersebut tidak parah karna zat-zat pencemar di udara turun lagi ke bumi pada waktu hujan. Sedangkan karbon dioksida
(CO2) dalam proses fotosintesis. System pembersihan udara secara alami tersebut selalu menjaga kebersihan atmosfer dan mencegah terjadina kenaikan konsentrasi zat-zat pencemaran udar.

Tetapi sejak era industrialisasi, pelepasan zat-zat pencemar udara oleh manusia meningkat sangat tajam sehingga system pembersih udara secara alami tidak lagi dapat berfungsi dengan baik.

Atmosfer membuat suhu bumi sesuai ntuk kehidupan tumbuh-tumbuhan,binatang dan manusia.
Dengan adanya
efek rumah kaca di atmosfer, sina matahari yang masuk atmosfer dapat di serap dan menghangatkan udara.

Efak Rumah Kaca dan Pemanasan Global

Pancaran sinar matahari yang sampai ke bumi (setelah melalui penyerapan oleh bebagai gas di atmosfer) sebagian di pantulkan dan sebagian di serap oleh bumi.Bagian yang di serap, di pancarkan lagi oleh bumi sebagai sinar inframerah (dalam bentuk panas). Sinar inframerah tesebut di atmosfer di serap ole gas-gas rumah kaca seperti uap air (H2O) dan karbon dioksida sehingga tidak terlepas ke angkasa serta menyebabkan panas terperangkap di troposfer dan akrinya mengakibatkan peningkatan suhu di lapisan troposfer dan di bumi. Hal tersebut menyebabkan terjadinya efek rumeh kaca di bumi.Gas rumah kaca dapat terbentuk secara alami maupun akibat sebagai pencemaran.


Nama

Rumus kimia

Uap air

H2O

Karbon dioksida

CO2

Metana

CH4

Ozon

O3

Dinitrogen oksida atau nitrat oksida

N2O

Chlorofluorocarbon

CFC

Pemanasan global adalah naiknya suhu permukaan bumi karena meningkatnya efek rumah kaca.Efek rumeh kaca di atmosfer meningkat akibat adanya peningkatan kadar gas-gas rumah kaca antara lain karbon dioksida (CO2), metana (CH4),ozon (O3).

Pembakaran bahan bakar fosil

Sumbangan utama terhadap jumlah karbon dioksida di atmosfer berasal dari pembakaran bahan bakar fosil, yaitu minyak bumi,batu bara, dan gas bumi. Pembakaran bahan-bahan tersebut menambahkan 18,35 miliar ton karbon dioksida ke atmosfer tiap tahun.

( 18,35 miliar ton karbon di oksida = 18,35 x 1012 atau 18.350.000.000.000 kg karbon dioksida!)

Penggundulan hutan dan perluasan pertanian

Penggundulan hutan serta perluasan wilayah pertanian juga meningkatkan jumlah karbon dioksida di atmosfer.walaupun perhitungan tepat tidak mungkin di lakukan, namun di perkirakan bahwa kedua aktivitas tersebut menambah 3,67 – 7,34 miliar ton karbon di oksida ke atmosfer tiap tahun.

Akibat Pemanasan Global

Pemanasan global adalah proses perubahan keadaan yang berjalan sangat lambat. Dampak utama dari pemanasan global adalah perubahan iklim global yang mengakibatkan peningkatan air laut, penurunan hasil panen pertanian dan perikanan, serta perubahan keanekaragaman hayati.

Perubahan iklim global

Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa sejumlah kejadia selama sepuluh tahun terakhir ini memberikan tanda-tanda kuat bahwa iklim mulai tidak stabil.

Pada tahun 1987, misalnya, tercatat suhu tinggi pemecah rekor terjadi di Siberia, Eropa Timur, dan Amerika utara. Rekor ini kembali di pecahkan di daerah-daerah tersebut pada tahun berikutnya.

Kenaikan permukaan air laut

Salah satu akibat pemanasan lobal adalah dapat mencairnya es di kutub utara dan di kutub selatan.pencairan es tersebut menyebabkan naiknya permukaan air laut.

Banyak kawasan pertanian subur dan berpenduduk paling padat di dunia terletak di daratan rendah sepanjang pantai. Di perkirakan bahwa sekitar setengah dari jumlah umat manusia hidup di daerah-daerah tersebut.

Peningkatan permukaan air laut memperbesar resiko banjir. Hal ini terutama berlaku jika pemanasan global di kaitkan dengan terjadinya badai dan topan yang ganas.

Penurunan hasil panen pertanian dan perikanan

Penurunan curah hujan jelas merupakan bencana bagi petani miskin di daerah kering misalnya di Afrika, Brazil, Pakistan serta India, dan dampak tersebut tidak hanya terbatas pada daerah kering.

Perubahan keaneka ragaman hayati

Setiap jenis tumbuhan dan hewan hanya dapat hidup dalam satu wilayah atau iklim yang sesuai dengan kebutuhannya.

Contoh: jenis pohon tertentu sesuai untuk tumbuh di daerah dan suhu savana. Jika iklim menjadi lebih panas dan lebih kering, pohon ini kalah di bandingkan semak rendah yang jarang tumbuhnya dan dapat hidup dalam iklim lebih keras. Jenis pohon ini akan di gantikan secara alami oleh jenis lain yang lebih mampu menyesuaikan diri dengan iklim baru.

Bagaimana keadaan indonesia jika terjadi perubahan iklim?

Indonesia merupakan salah satu penyumbang terbesar bagi pemanasan global saat ini. Walaupun demikian, jika pola penggunaan energi dan perkembangan industri serta perusakan hutan yang terjadi saat ini berlangsung terus, ada kemungkinan bahwa indonesia akan turut bertanggung jawab terhadap terjadinya pemanasan global . seperti,Emisi karbon dioksida indonesia saat ini terbesar di asia tenggara.Pada 2010 di perkirakan emisi karbon dioksida indonesia akan meningakat lima kali kadar tahun 1986, yaitu mencapai 469 juta ton. Hal ini terjadi akibat peningkatan tingkat konsumsi listrik ruah tangga dan indstri serta penggunaan energi yang tidak efisien.

Mengurangi ancaman pemanasan global

Untuk menghilangkan ancaman pemanasan global secara menyeluruh, konsentrasi gas-gas rumah kaca harus di kurangi sampai tingakat masa pra-industri,yahh meskipun tujuan ini tidak mungkin tercapai.

IPCC ( Panel Antar-pemerintah perubahan iklim )menghitung beberapa penghematan yang di perlukan untuk mempertahankan tingkat emisi yang ada saat ini.

Misalnya,Emisi karbon dioksida harus turun 60%,yang berarti bahwa penggunaan bahan bakar fosil untuk transportasi, industri, dan listrik pada tingakt global harus di kurangi sampai setengahnya.

Sebuah skenario, berdasarkan penelitian Dr. Mick Kelly, Universitas East Anglia di Inggris,

Di rancang untuk menetapkan kosentrasi gas rumah kaca di tahun 2030 pada kadar sedikit lebih tinggi dari kadar saat ini. Hal ini memerlukan perbahan mendasar. Beberapa ciri kuncinya yatu:

  • Penghapusan produksi chlorofluorocarbon (CFC) sejak 1995 dan mungkin juga bahan-bahan penggantinya yang mempunyai efek runmah kaca

  • Menghentikan penggundulan hutan pada tahun 2000, di ikuti dengan penanaman kembali hutan-hutan secara intensif

  • Pengurangan emisikarbon dioksida dari bahan bakar fosil sampai 30% dari kadar pada athu8n 2000

  • Pengurangan dalam peningkatan konsentrasi tahunan metana dan nitrogen oksida sampai 25%dari nilai saat ini.

Semua perubahan-perubahan ini pun tidak akan menghapuskan ancaman pemnasan global secara menyeluruh.

Tindakan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca

  1. Konservasi energi

Banyak orang khawatir bahwa konservasi enegi akan berarti penurunan taraf hidup. Hal ini hanya gosip belaka .

Justru konservasi energi atau efisiensi penggunaan enegi secara lebih baik sering di nyatakan ssebagai usaha pelestrarian sumber energi dengan biaya murah.

Konsumsi listrik untuk penerangan dapat di kurangi dengan drastis melalui penggunaan lampu lebih efisien. Sebuah lampu neon kompak 18 watt yang di pasang di lubang lampubiasa dapat menghasilkan cahaya setara dengan lampu biasa 75 watt. Selama masa pakai sekitar 10.000 jam, lampu ini dapat mengurangi emisi lebih dari 0,5 ton karbondioksida (. 500 kg karbon dioksida )

Transportasi menggunakan sepertiga darik keseluruhan konsumsi bahan bakar minyak dunia.

  1. eliminasi chlorofluorocarbon (CFC)

Dalam hal chlorofluorocarbon, karena sebuah kesempatan internasional untuk menghentikan penggunaannya pada tahun 200 telah di tandatangani, tingkat emisi di massa datang akan bergantung terutama pada sejauh mana kesepakatan tersebut di patuhi dengan ketat.

  1. Mengurangi emisi metana da nitrogen oksida

Hingga saat ini belum ada cara dengan strategi tepat untuk mengurangi emisi metana. Masih di perlukan penelitian lebih lanjut untuk sampai pada perancangan strategi pengurangan yang sesuai.

  1. Bahan bakar Biomassa

Bahan bakar biomassa bersal dari kayu atau sisa-sisa tanaman pertania. Bahan ini dapat di gunakan secara berkelanjutan, dengan jumlah penggunaan setara dengan jumlah penanaman. Jika hal ini di lakukan, tidak ada emisi karbon dioksida karena tumbuhan yang di tanam akan mengkonsumsi karbon dioksida sebanyak yang dei lepaskan ketika bahan dibakar. Jika energi yang dihasilkan digunakan sebagai pengganti bahan bakar fosil, maka ada pula pengurangan emisi karbon dioksida.

  1. Teknologi pemanfaatan sumber energi terbarui

Pemanfaatan sumber energi terbarui diyakinitidak menghasilkan emosi karbon dioksida. Karena itu, peningkatan pemanfaatan energi dari sumbe-sumber terbarui harus di anggap sebagai unsur utama dalam strategi untuk mengurangi emisi karbon dioksida.

Sumber-sumber enrgi terbarui misalnya: tenaga air, sinar matahari, tanaga angin, dan biomassa.

  1. Penanaman hutan

Menanam pohon, bahkan pada skala besar sekalipu, tidak mengimbangi keseluruhan laju penambahan gas-gas rumah kaca ke atmosfer.

Walaupun demikian, peningkatan penanaman pohon oleh setiap negara akan memperlamabat penimbunan gas-gas rumah kaca.

  1. Pajak karbon

Harga merupakan salah satu faktor penentu jenis bahan bakar apa ang dipilih orang dan berapa jumlah konsumsinya. Para ahli ekonomi menyarankan bahwa harga bahan bakar dapat dinaikkan dengan menambah “pajak karbon”, sebagai cara untuk mengurangi pemanasan global. Pajak karbon akan dikenakan pada bahan bakar sesuai dengan jumlah karbon dioksida yang dipancarkan. Dengan rancangan ini, batu bara akan dikenakan pajak yang lebih tinggi dari pada bahan bakar bensin karna batu bara merupakam sumberenegi fosil yangmenghasilkan emisi karbon dioksida paling tinggi saat di bakar, dan gas bumi di kenekan pajak paling rendah.

Strategi Antisipasi di Indonesia”

Untuk mengantisipasi dampak dari pemanasan global, pemerintah Indonesia pada tahun 1990 membentuk Komisi Nasional untuk Evaluasi dan Monitoring Dampak Perubahan Ikim pada Lingkungan . Komisi tersebut pernah merangkum satu “Strategi Antisipasi Dampak Perubahan Iklim”.

Selain itu udah di keluarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup tentang “Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor” (KEP-35/MENLH/10/93),”Baku Mutu Emisi sumber tidak Bergerak” (KEP-13/MENLH/3/95), dan “Program Langit Biru” (ke-15/MENLH/4/96) yang di maksudkan mencegah terjadinya pencemaran udara dan mewujudkan perilaku sadar lingkungan.




Di Jakarta Pengidap HIV/AIDS Meningkat 100% per Bulan,…nach lho????

Jumlah pengidap HIV/AIDS di Provinsi DKI Jakarta mengalami peningkatan tajam. Selama tiga tahun terakhir, kasus penderita HIV/AIDS meningkat 100 persen setiap bulan. Hingga akhir Oktober 2008 ini, di Jakarta tercatat ada 41.240 kasus. Jumlah ini diprediksi terus meningkat hingga mencapai 85.460 kasus per tahun hingga 2012.

Ketua Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) Nafsiah Mboi mengungkap penularan HIV/AIDS melalui sharing neddles (berbagi jarum) di Jakarta meningkat dibandingkan provinsi lain. Hal lain yang mengecewakan, terang Nafsiah, penularan seksual di Jakarta cukup tinggi.

Pada pengguna narkoba suntik di Jakarta sebanyak 55 persen dan sebagian besar berusia muda. Sementara kalangan waria sebanyak 34 persen, wanita penjaja seks langsung di lokasi sebesar 10,2 persen dan wanita penjaja seks tidak langsung 5,7 persen.

“Ternyata jumlah wanita penjaja seks tidak langsung jumlahnya sangat meningkat dan makin banyak. Ternyata makin ditutup lokasi rumah bordir, makin meningkatkan jumlahnya, ini sangat membahayakan,” jelas Nafsiah dalam acara Rapat Kerja Daerah Komisi Penanggulangan AIDS di Balaikota DKI, Senin (3/11).

Padahal, jumlah dana yang digelontorkan untuk menanggulangi penyebaran HIV/AIDS ini tidak sedikit. Bahkan bantuan luar negeri pun didapat. Nafsiah menerangkan Indonesia telah mendapatkan pinjaman dari Global Fund untuk program lima tahun sebesar US$ 473,6 juta. DAri dana itu, US$ 130,6 juta disalurkan untuk penanggulangan HIV/AIDS sebesar yang akan diteruskan ke 12 provinsi dan 72 kabupaten.

Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengatakan Pemprov DKI hanya bisa berkomitmen untuk mengurangi sebanyak 36.000 kasus dalam lima tahun kedepan sehingga pertumbuhan hanya mungkin ditekan menjadi 49.000 kasus per tahun. Fauzi sendiri mengaku angka 49 ribu ini masih termasuk jumlah yang sangat mengkhawatirkan.

“Salah satu hal yang akan kami tekankan yakni perubahan perilaku, dengan pengetatan pelaksanaan Perda No. 5 Tahun 2008 tentang Penanggulangan AIDS di Provinsi DKI Jakarta,”